logo
kasus perusahaan terbaru tentang

Rincian Solusi

Created with Pixso. Rumah Created with Pixso. solusi Created with Pixso.

Kasus Mitra India untuk Pengolahan Air Limbah Percetakan dengan Emulsi Poliakrilamida Hengfeng

Kasus Mitra India untuk Pengolahan Air Limbah Percetakan dengan Emulsi Poliakrilamida Hengfeng

2025-12-17

 

Pengujian efektivitas emulsi poliakrilamida pada pengolahan limbah cair percetakan melibatkan beberapa langkah, mulai dari pengambilan sampel hingga analisis. Berikut adalah prosedur umum yang dapat Anda ikuti:

Bahan yang Dibutuhkan

  • Sampel limbah cair percetakan
  • Emulsi poliakrilamida (disiapkan sesuai pedoman sebelumnya)
  • Gelas kimia atau wadah
  • Pengaduk magnetik
  • Pengukur pH
  • Pengukur kekeruhan atau nephelometer
  • Alat uji flokulasi (misalnya, alat uji jar test)
  • Alat filtrasi
  • Peralatan dosis kimia
  • Spektrofotometer (untuk analisis lebih lanjut dari kontaminan jika diperlukan)

Prosedur Pengujian

1. Pengambilan Sampel:

  • Kumpulkan sampel limbah cair percetakan dalam wadah bersih. Pastikan sampel mewakili limbah cair yang sedang diolah.

2. Karakterisasi Awal:

  • Ukur pH: Gunakan pengukur pH untuk menentukan pH awal limbah cair.
  • Ukur Kekeruhan: Gunakan pengukur kekeruhan untuk menentukan tingkat kekeruhan awal limbah cair.
  • Penilaian Visual: Periksa warna dan kejernihan limbah cair. Catat kontaminan yang terlihat.

3. Persiapan Emulsi Poliakrilamida:

  • Pastikan Anda memiliki emulsi poliakrilamida yang sudah disiapkan, seperti yang dibahas dalam prosedur sebelumnya. Ini dapat digunakan untuk proses flokulasi.

4. Uji Flokulasi (Uji Jar):

  • Pengaturan: Siapkan serangkaian gelas kimia untuk dosis emulsi poliakrilamida yang berbeda (misalnya, 0, 5, 10, 15, 20 mg/L).
  • Tambahkan Limbah Cair: Tambahkan volume yang sama dari sampel limbah cair ke setiap gelas kimia (misalnya, 500 mL).
  • Tambahkan Poliakrilamida: Tambahkan jumlah emulsi poliakrilamida yang ditentukan ke gelas kimia yang sesuai.
  • Pencampuran: Aduk larutan dengan kecepatan tinggi (misalnya, 200 rpm) selama sekitar 1-2 menit, kemudian perlambat menjadi kecepatan yang lebih rendah (misalnya, 30 rpm) selama tambahan 15-20 menit untuk memungkinkan pembentukan flok.

 

 



 

5. Waktu Pengendapan:

  • Hentikan pengadukan dan biarkan flok mengendap selama waktu yang telah ditentukan (misalnya, 30 menit hingga 1 jam).

6. Analisis Pasca-Pengolahan:

  • Ukur Kekeruhan: Ukur kekeruhan setiap sampel setelah pengendapan menggunakan pengukur kekeruhan.
  • Penilaian Visual: Amati dan catat kejernihan dan warna air yang diolah.
  • Pengukuran pH: Ukur pH akhir dari sampel yang diolah.
  • Filtrasi: Saring supernatan dari setiap gelas kimia untuk mengevaluasi efektivitas agen flokulasi lebih lanjut.

7. Pengujian Tambahan (jika diperlukan):

  • Gunakan pengujian tambahan seperti COD (Kebutuhan Oksigen Kimia), BOD (Kebutuhan Oksigen Biokimia), atau analisis kontaminan spesifik (misalnya, logam berat, pewarna) menggunakan spektrofotometer untuk menilai efektivitas pengolahan lebih lanjut dan membandingkan hasil dengan nilai awal.

Tindakan Pencegahan Keselamatan

  • Kenakan APD yang sesuai (sarung tangan, kacamata pelindung, jas lab) saat menangani sampel limbah cair dan bahan kimia.
  • Tangani semua bahan kimia dan peralatan sesuai dengan pedoman keselamatan.

Kesimpulan

Prosedur ini memberikan pendekatan sistematis untuk menilai efektivitas emulsi poliakrilamida pada pengolahan limbah cair percetakan. Penting untuk mengoptimalkan konsentrasi poliakrilamida berdasarkan karakteristik limbah cair spesifik yang sedang diolah untuk hasil terbaik.

kasus perusahaan terbaru tentang
Rincian Solusi
Created with Pixso. Rumah Created with Pixso. solusi Created with Pixso.

Kasus Mitra India untuk Pengolahan Air Limbah Percetakan dengan Emulsi Poliakrilamida Hengfeng

Kasus Mitra India untuk Pengolahan Air Limbah Percetakan dengan Emulsi Poliakrilamida Hengfeng

 

Pengujian efektivitas emulsi poliakrilamida pada pengolahan limbah cair percetakan melibatkan beberapa langkah, mulai dari pengambilan sampel hingga analisis. Berikut adalah prosedur umum yang dapat Anda ikuti:

Bahan yang Dibutuhkan

  • Sampel limbah cair percetakan
  • Emulsi poliakrilamida (disiapkan sesuai pedoman sebelumnya)
  • Gelas kimia atau wadah
  • Pengaduk magnetik
  • Pengukur pH
  • Pengukur kekeruhan atau nephelometer
  • Alat uji flokulasi (misalnya, alat uji jar test)
  • Alat filtrasi
  • Peralatan dosis kimia
  • Spektrofotometer (untuk analisis lebih lanjut dari kontaminan jika diperlukan)

Prosedur Pengujian

1. Pengambilan Sampel:

  • Kumpulkan sampel limbah cair percetakan dalam wadah bersih. Pastikan sampel mewakili limbah cair yang sedang diolah.

2. Karakterisasi Awal:

  • Ukur pH: Gunakan pengukur pH untuk menentukan pH awal limbah cair.
  • Ukur Kekeruhan: Gunakan pengukur kekeruhan untuk menentukan tingkat kekeruhan awal limbah cair.
  • Penilaian Visual: Periksa warna dan kejernihan limbah cair. Catat kontaminan yang terlihat.

3. Persiapan Emulsi Poliakrilamida:

  • Pastikan Anda memiliki emulsi poliakrilamida yang sudah disiapkan, seperti yang dibahas dalam prosedur sebelumnya. Ini dapat digunakan untuk proses flokulasi.

4. Uji Flokulasi (Uji Jar):

  • Pengaturan: Siapkan serangkaian gelas kimia untuk dosis emulsi poliakrilamida yang berbeda (misalnya, 0, 5, 10, 15, 20 mg/L).
  • Tambahkan Limbah Cair: Tambahkan volume yang sama dari sampel limbah cair ke setiap gelas kimia (misalnya, 500 mL).
  • Tambahkan Poliakrilamida: Tambahkan jumlah emulsi poliakrilamida yang ditentukan ke gelas kimia yang sesuai.
  • Pencampuran: Aduk larutan dengan kecepatan tinggi (misalnya, 200 rpm) selama sekitar 1-2 menit, kemudian perlambat menjadi kecepatan yang lebih rendah (misalnya, 30 rpm) selama tambahan 15-20 menit untuk memungkinkan pembentukan flok.

 

 



 

5. Waktu Pengendapan:

  • Hentikan pengadukan dan biarkan flok mengendap selama waktu yang telah ditentukan (misalnya, 30 menit hingga 1 jam).

6. Analisis Pasca-Pengolahan:

  • Ukur Kekeruhan: Ukur kekeruhan setiap sampel setelah pengendapan menggunakan pengukur kekeruhan.
  • Penilaian Visual: Amati dan catat kejernihan dan warna air yang diolah.
  • Pengukuran pH: Ukur pH akhir dari sampel yang diolah.
  • Filtrasi: Saring supernatan dari setiap gelas kimia untuk mengevaluasi efektivitas agen flokulasi lebih lanjut.

7. Pengujian Tambahan (jika diperlukan):

  • Gunakan pengujian tambahan seperti COD (Kebutuhan Oksigen Kimia), BOD (Kebutuhan Oksigen Biokimia), atau analisis kontaminan spesifik (misalnya, logam berat, pewarna) menggunakan spektrofotometer untuk menilai efektivitas pengolahan lebih lanjut dan membandingkan hasil dengan nilai awal.

Tindakan Pencegahan Keselamatan

  • Kenakan APD yang sesuai (sarung tangan, kacamata pelindung, jas lab) saat menangani sampel limbah cair dan bahan kimia.
  • Tangani semua bahan kimia dan peralatan sesuai dengan pedoman keselamatan.

Kesimpulan

Prosedur ini memberikan pendekatan sistematis untuk menilai efektivitas emulsi poliakrilamida pada pengolahan limbah cair percetakan. Penting untuk mengoptimalkan konsentrasi poliakrilamida berdasarkan karakteristik limbah cair spesifik yang sedang diolah untuk hasil terbaik.